Sabtu, 29 Januari 2011

AKTIVITAS ANAK-ANAK KALBU

BUSTANUL ULUM







 LATIHAN MERANGKAI INSTALASI LISTRIK RUMAHAN



 SALING MEMBANTU BERBAGI PENGALAMAN SESAMA ANGGOTA



 MEMPERHATIKAN MATERI KURSUS YANG DIBERIKAN




DAUR ULANG LIMBAH ( PERBAIKAN LAMPU BEKAS  )








KECERIAAN DI SELA-SELA PRAKTEK




 LATIHAN MENYOLDER KOMPONEN







DISKUSI TERBUKA ANTAR SESAMA ANGGOTA


PENDALAMAN PERANGKAT LUNAK ( SOFTWARE )



SALAH SATU ANGGOTA KALBU SEDANG MEMPERBAIKI KOMPUTER RUSAK

SERVIS KOMPUTER PART 1

Komputer yang mati/ hang sebelum masuk ke sistem operasi bisa penyebabnya bisa bermacam-macam. Berikut Tips yang sudah pernah saya praktekkan dan hampir selalu berhasil. Pilih yang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, atau lakukan secara bertahap.

  • Cek Kabel, mulai dari Kabel yang masuk ke UPS/Stabilizer, kabel Power ke Monitor, kabel Monitor ke CPU dan kabel yang masuk ke Komputer. Pastikan pemasangannya telah sesuai dan kencang, serta arus listriknya ada dan cukup.
  • Jika terdapat CD-ROM / DVD-ROM dan bisa dibuka/tutup, maka kemungkinan permasalahan ada di komputer (CPU), mulai dari kabel power yang masuk ke motherboard atau motherboard itu sendiri, cek pemasangan kabelnya.
  • Jika dua langkah diatas sudah dicek, dan masih belum menyala, matikan komputer dan Reset BIOS di Motherboard. Caranya bisa dilihat di buku panduan motherboard, dan cari menu Reset BIOS. Biasanya untuk mereset BIOS dapat dilakukan pada Jumper 1 (JP1). Disana ada 3 pin, yang 2 diantaranya dihubungkan dengan sebuah konektor kecil. Untuk mereset, tinggal melepas dan memasang di 2 pin yang satunya. Misalnya 3 pin tersebut 1,2,3 dan pin 1 dan 2 sudah terhubung, maka untuk mereset tinggal melepas dan memasang di pin 2 dan 3. Biarkan sekitar 30 detik atau lebih kemudian kembalikan seperti semula. Nyalakan komputer.
  • Jika BIOS telah di reset dan masih tidak menyala, coba lepas Baterai CMOS, yang ada di motherboard. Diamkan sekitar 1 menit, kemudian dipasang kembali dan nyalakan komputer. Jika baterai sudah cukup lama, lebih dari 3 tahun, ada baiknya diganti dengan yang baru. Apalagi jika jam di komputer sering tidak cocok.
  • Jika kipas Processor / VGA berputar, tetapi komputer masih belum menyala, maka kemungkinan ada yang tidak beres dengan BIOS motherboard atau Motherboard memang sudah rusak. Mungkin BIOS perlu di Update, tetapi sebelum update, komputer harus bisa menyala (masuk BIOS) terlebih dahulu. Untuk melakukan hal itu, coba lepas kabel Hardisk, CD-ROM, Floppy. Kemudian, lepas Memori komputer (RAM) dan ganti di slot yang lain atau gunakan memori komputer lain. Hal ini mungkin harus diulangi sampai beberapa kali, hingga ada tanda-tanda kehidupan…
  • Jika CPU sudah kelihatan bekerja, hardisk berputar dan lampu led CPU berkedip-kedip tetapi monitor tidak ada tampilannya, maka kumungkinan VGA ( Kartu Grafis) komputer yang bermasalah. Coba ganti dengan VGA lain atau cek VGA tersebut di komputer lain (Hal ini jika VGA tidak jadi satu dengan motherboard).

SERVIS KOMPUTER


 ANAK-ANAK KALBU SEDANG MENERIMA MATERI KURSUS


 

ANAK KALBU SEDANG MENGANALISA KERUSAKAN


PENANGANAN KERUSAKAN 






MERAKIT KEMBALI KOMPUTER YANG TELAH DI SERVIS


TAHAP AKHIR ( PEMASANGAN )
 


 KOMPUTER DAPAT DIFUNGSIKAN KEMBALI

Selasa, 11 Januari 2011

MEMANFAATKAN CD PLAYER DARI CD ROOM KOMPUTER

Jaman sekarang cd rom komputer sudah menjadi barang kuno dimana cd rom yang tidak bisa membaca keping dvd menjadi barang jadul. Di pusat-pusat perbelanjaan cd rom second paling mahaldihargai 50ribu. Melihat murahnya cd rom bekas ini ada baiknya kita memanfaatkannya sebagai cd player di mobil kita.
Adapun yang dibutuhkan untuk memodifikasi cd rom menjadi cd player di mobil adalah : [*]Cd rom 52x
[*]Voltageregulator yang mampu mengkonvert 12v menjadi 5v
[*]Mini amplifier
[*]Cd rom 52x bekas , dipilih 52x karena rata2 cd rom 52x sudah memiliki konstruksi yang mampu meredam getaran yang terjadi saat kendaraan bergerak. Di usahakan memilih cd rom dengan tombol play, stop , next dan previus. Serta pengaturan volume, namun jika pengaturan volume tidak tersedia tidak maslah karena dapat diatur volumenya dari amplifier nantinya.

[*]Voltage regulator merupakan penurun tegangan dari 12V menjadi 5v, sebenarnya tersedia sebuah ic yang dapat melakukan penurunan tegangan ini yaitu ic 7805, namun masalah kualitas sudah pasti lebih baik menggunakan rangkaian karena dapat menahan beban yang lebih tinggi. Jadi lebih baik beli rangkaian voltage regulator yang sudah jadi 12V to 5V biasanya dikisaran 15 ribu.

[*] Mini amplifier : output dari cd rom sangat lah kecil hanya mampu untuk mengangkat headphones saja..maka untuk mendengarkannya dibutuhkan amplifier atau kalo di komputer sound card….sebenarnya tidak hanya menggunakan mini amplifier pake power sekalian juga bisa…
untuk mini amplifier bisa ditebus 35 ribuan….

Cara pemasangan :
CD rom memerlukan dua jenis sumber tegangan yaitu +12v dan +5v
Di bagian belakang cd rom terdapat 4 socket kabel power supply, biasanya kabel berwarna merah adalah 5V dan kabel berwarna kuning adalah 12v. Sedangkan kabel berwarna hitam dapat digabungkan dan ditujukan ke Ground atau massa mobil.


contoh diatas menggunakan ic 7805, jika menggunakan rangkaian voltage regulator juga sama ground di gabung, kemudian sumber tegangan dari aki masuk ke voltage dan kemudian akan keluar kabel dari voltage regulator (5v) du sambung ke kabel merah…
Sumber tegangan untuk kabel kuning (12v) dapat diambil langsung dari sumber tegangan mobil misal dari fuse box atau dari kunci kontak atau dari aki +.
Output audio

Output audio dari cd rom adalah setero yaitu seperti yang terlihat pada gambar diatas kolom nomer 4 …dimana terdapat R G D L …
R = Audio kanan
G = ground untuk audio kanan
D = Ground untuk audio kiri
L = Audio kiri
Kalau ternyata cd rom yang anda punya hanya memiliki 3 output audio berarti ground untuk kiri dan kanan dapat digabung yaitu pada pin yang tengah…
Output audio dari cd rom ini merupakan input bagi Amplifier. Sambungkan kabel output audio pada bagian input amplifier..kemudian output dari amplifier sambungkan ke speaker.

Nah setelah instalasi power supply selesai maka dilanjutkan dengan instalasi mini amplifier…:
dari cd rom biasanya kan udah ada socket untuk audio yang kabel 4 itu …..
lihat gambar di beri nomer 4 yang ada tulisannya RGDL ……kabel yang keluar dari socket itu akan dimanfaatkan sebagai input oleh mini amplifier…
ini gambar jelasnya :

kemudian set wiring dari output audio cd rom ke input amplifier sebagai berikut :

Senin, 10 Januari 2011

TEKNIK MENYOLDER KOMPONEN

Soldering (proses menyolder) didefinisikan dengan “menggabungkan beberapa logam (metal) secara difusi yang salah satunya mempunyai titik cair yang relatif berbeda”. Dengan kata lain, kita bisa menggabungkan dua atau lebih benda kerja (metal) dimana salah satunya mempunyai titik cair relatif lebih rendah, sehingga metal yang memiliki titik cair paling rendah akan lebih dulu mencair. Ketika proses penyolderan (pemanasan) di hentikan, maka logam yang mencair tesebut akan kembali membeku dan menggabungkan secara bersama-sama metal yang lain. Proses menyolder biasanya diaplikasikan pada peralatan elektronik untuk menempelkan/menggabungkan komponen elektronika pada papan circuit (PCB).
Untuk melakukan penyolderan tentu saja diperlukan kemampuan atau keahlian (skill). Ada beberapa langkah yang harus kita ketahui sebelum kita menyolder, diantaranya :

Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan pada waktu menyolder, diantaranya :
  • Timah solder/Tinol (metal yang mempunyai titik cair cukup rendah sehingga mudah mencair);
  • Multitester/Multimeter (digunakan untuk memeriksa komponen sebelum disolder);
  • Penjepit/tang (digunakan untuk menjepit kaki komponen elektronika yang akan di solder, sehingga komponen tersebut mudah dipasang dan tidak terlalu panas karena sebagian panas akan disalurkan pada penjepit);
  • Penghisap solder (digunakan untuk membersihkan tinol baik yang ada pada PCB maupun komponen, juga digunakan untuk mempermudah waktu mencabut komponen dari PCB);
  • Dudukan solder (digunakan untuk menyimpan solder yang panas ketika sedang tidak digunakan).

Persiapan
  • Dipasaran terdapat solder yang mempunyai rentang daya antara 15 watt s/d 40 watt. Semakin besar tegangannya, solder tersebut akan semakin panas. Dalam pemilihan solder yang harus kita perhatikan adalah benda kerja yang akan di solder. Untuk menyolder komponen elektronika dianjurkan menggunakan solder yang berkekuatan 30 watt, supaya tidak terlalu panas yang menyebabkan komponen yang disolder menjadi rusak.
  • Periksa PCB dan komponen elektronika yang akan di solder. Pastikan bahwa komponen-komponen tersebut bisa berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
Proses Penyolderan
  • Bersihkan PCB dari kotoran atau minyak dengan menggunakan kain wol dan thinner atau menggunakan alat pembersih yang lain. Hindarkan alat pembersih yang bisa menyebabkan korosi pada PCB maupun jalur-jalur yang ada pada PCB
  • Bersihkan komponen-komponen elektronika yang akan di solder, terutama bagian yang akan di solder (kaki-kakinya) dengan menggunakan kain atau ampelas.
  • Panaskan solder sampai solder tersebut mampu mencairkan tinol
  • Pasang komponen yang akan di solder pada PCB kemudian lakukan penyolderan. Jangan memasang komponen sekaligus tetapi bertahap satu persatu (pasang satu komponen, terus lakukan penyolderan kemudian dipotong kaki-kakinya, setelah selesai baru pasang lagi komponen yang lainnya). Dahulukan menyolder komponen yang paling tahan terhadap panas.. Untuk komponen seperti IC, usahakan jangan menyolder secara langsung ke PCB karena panas akibat penyolderan bisa merusaknya, tetapi gunakan socket/dudukan untuk memasangnya. Socket digunakan untuk menjaga supaya IC tidak terkena panas pada waktu menyolder, selain itu juga untuk mempermudah penggantian bila IC-nya rusak karena IC termasuk komponen yang paling sering mengalami kerusakan.
Cara pemasangan komponen pada PCB, yaitu dengan cara menacapkan kaki-kaki komponen tersebut pada lobang yang sudah disediakan pada PCB. Setelah di tancapkan, bengkokkan kakinya + 45o supaya komponen tersebut tidak terlepas dan untuk mempermudah pada waktu menyoldernya.
solder2.jpg
Solderan yang baik adalah solderan yang berbentuk gunung dengan ketinggian+ 0,75 mm

solder3.jpg
Pemeriksaan
Setelah semua komponen di solder, proses terakhir adalah memeriksa jangan sampai ada solderan yang kurang baik atau komponen yang rusak akibat panas dari solder. Juga memerika jalur-jalur yang ada pada PCB jangan sampai ada yang rusak atau saling berhubungan akibat lelehan tinol yang akan mengakibatkan hubungan pendek
Pelapisan
Proses terakhir setelah semua proses di atas selesai adalah memberi lapisan terutama pada bagian bawah PCB yang ada soldernya dengan bahan yang bersifat isolator, misalnya cat/vernish. Hal ini dilakukan supaya rangkaian tadi terhindar dari korosi akibat oksidasi.

LATIHAN MENYOLDER KOMPONEN (PERBAIKAN LAMPU BEKAS)














Senin, 03 Januari 2011

Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen listrik yang saling dihubungkan dengan cara tertentu dan mempunyai lintasan (rangkaian) tertutup.
Rangkaian listrik sederhana ditunjukkan pada gambar berikut ini:

Arus listrik mengalir dari kutub positip pembangkit tegangan melalui beban menuju kutub negatip.
Dalam rangkaian listrik ada:
  1. Sumber tegangan (V), Volt
  2. Beban (R), Ohm
  3. Mengalir arus listrik (I), Ampere
 
HUKUM OHM
Apabila sebuah penghantar R dihubungkan dengan sumber tegangan maka arus listrik akan mengalir dari kutub positif ke kutub negative melewati hambatan R. Hal ini dapat ditunjukkan oleh gambar diatas.
Besarnya arus listrik yang mengalir tergantung dari besarnya tegangan V dan hambatan R yang terpasang.
Hukum ohm menjelaskan hubungan arus, tegangan dan tahanan listrik.
Bahwa besarnya arus yang mengalir pada kawat penghantar berbanding lurus dengan tegangan listrik yang diberikan pada kawat penghantar itudan berbanding terbalik dengan tahanan kawat penghantar.
Dinyatakan dengan rumus :

 
V = tegangan (volt)
I = arus yang mengalir (ampere)
R = hambatan (ohm)
Berdasarkan rumus pada persamaan hukum Ohm di atas, maka dapat dijabarkan menjadi :
a. Tegangan Listrik dapat dihitung dengan persamaan :
V = I . R
b. Arus listrik dapat dihitung dengan persamaan :
I =
c. Tahanan atau hambatan listrik dapat dicari dengan persamaan :
R =
Hukum ohm berlaku untuk rangkaian listrik searah (DC) maupun rangkaian listrik arus bolak-balik (AC).
Contoh :
1.    Suatu kompor listrik untuk 220 V menyerap arus sebesar 5,5 A. Berapa besarnya tahanan kompor listrik ?
Penyelesaian :
    Diketahui     : U = 220 V;    I = 5,5 A
    Ditanyakan    : R
Jawaban :     ;    
2.    Pada suatu tahanan tertulis data 4 kW dan 20 mA.
    Berapa besarnya tegangan maksimum yang boleh terpasang ?
Penyelesaian :
    Diketahui     : R = 4 kW = 4000 W
             I = 20 mA = 0,02 A
    Ditanyakan     : U
Jawaban :    U = I . R      U = 4000 W . 0,02 A = 80 V
Daya Listrik
Daya listrik adalah kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu usaha energi. Kalau dirumah terpasang 900 Watt berarti besarnya kemampuan yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau energi listrik adalah sebesar 900 Watt.
Satuan untuk daya listrik adalah WATT. (W)
Daya listrik dapat dirumuskan sebagai:
P = V . I
P = daya (watt)
V = tegangan (volt)
I = Arus listrik (ampere)
Pada umumnya kita masih menggunakan:
1 MW = 1 mega watt     = 1 000 000 V = 106 W
1 kW = 1 kilo watt     = 1 000 V = 103 W
1 mW = 1 milli watt = 1/1000 V = 10-3 W
1 mW = 1 mikro watt = 1/1000 000 V = 10-6 W
1 nW = 1 nano watt = 1/1000 000 000 V = 10-9 W
Dengan memasukkan hukum ohm kedalam rumus daya kita peroleh rumus daya listrik yang lain. Rumus ini sangatlah tepat untuk penentuan daya pada tahanan.
P = V × I
V = I × R
P = I × I × R = I2.R
     I =
            P = V . =
 
Pada kendaraan bermotor, lokomotip dan motor-motor listrik tipe lama, dayanya sebagian masih diberikan dalam HP (Horse Power). Satuan ini dapat digunakan dalam masa peralihan sampai dengan 31-12-1977.
1 HP = 736 W
Contoh:
1.    Pada suatu seterika listrik terukur nilai-nilai sebagai berikut : V = 220 V, I = 4,5 A. Berapa daya yang diserap seterika listrik dari jala-jala ?
Penyelesaian :
Diketahui : U = 220 V;    I = 4,5 A;
Ditanyakan : P
Jawaban : P = U × I ;    P = 220 V × 4,5 A = 990 W
 
2.    Suatu tahanan tertulis pada label 1,2 kW/0,5 W maksimum boleh dihubung ke tegangan berapa volt ?
Penyelesaian :
Diketahui : R = 1,2 kW = 1200 W;    P = 0,5 W
Ditanyakan :    U
Jawaban :     diubah menjadi: V2 = P × R

 
3.    Sebuah lampu pijar 125 V/40 W harus dioperasikan pada tegangan jala-jala 220 V seperti gambar 3.1. Berapa besarnya tahanan depan yang harus dipasang, dan berapa daya yang diambilnya?

Gambar. Lampu dengan tahanan depan
Penyelesaian :
Diketahui : V
= 220 V ; VL = 125 V ;    PL = 0,5 W
Ditanyakan :    VV
Jawaban :   
Tegangan pada tahanan depan :
VV = V – VL ;   
VV = 220 V – 125 V = 95 V
Arus I :

Pada label nama (name plate) peralatan listrik, dicantumkan daya dan lain-lainnya, yakni daya yang menarik perhatian dimana:
  • pada mesin listrik (motor-motor, transformator) merupakan daya yang diberikan;
  • pada alat-alat kerja listrik merupakan daya yang diberikan dan yang diserap;
  • pada alat-alat rumah tangga merupakan daya yang diserap!
 
 
Tenaga atau Energi Listrik
Sejumlaha daya listrik dapat berupa tenaga atau energi. Dengan tenaga listrik bias mendapatkan panas, cahaya, gerakan, suara, dan lain-lain. Terjadinya tenaga listrik bila ada elektron-elektron bebas yang didorong pada suatu penghantar. Akibat adanya tekanan listrik maka terbentuklah potensial listrik.
Satuan jumlah daya listrik dinamai watt yang dapat menimbulkan tenaga atau energi listrik dalam waktu tertentu dalam satuan watt detik atau joule atau kWh. Hubungan antara daya listrik (P) dalam satuan watt (W), tenaga atau energi listrik (W) dalam satuan joule (J), dan lamanya waktu pemakaian (t) dalam satuan detik atau jam, dapat dituliskan dengan persamaan :
W = P x t
Karena : – P = E.I , maka W = (E.I) x t = E x I x t
- P = E2/R, maka W = (E2/R) x t = E2.t /R
- P = I2.R, maka W = (I2.R) x t = I2 x R x t
W = energi listrik ( Watt hours) Wh
P = daya listrik (watt)
t = waktu (jam) hour
Catatan :
1 kWh = 1.000 Wh = 1.000 x 3.600 W det = 3,6 x 106 Joule
 
Contoh
Berapakah tenaga listrik yang dikeluarkan setiap bulan (30 hari) bila mempergunakan setrika listrik 400 watt dengan pemakaian rata-rata 3 jam setiap malam.
Jawab :
Diketahui : P = 400 W, t = 3 jam x 30 hari = 90 jam
W = P x t = 400 x 90 = 36.000 Wh = 36 kWh.
atau karena :
1 kWh = 3,6 x 106 joule,
sehingga
W = 36 x 3,6 x 106 =1,296 x 108 Joule