Kamis, 30 Desember 2010

Mengenal Kabel Instalasi Listrik Rumah

Kabel instalasi rumah yang dipakai adalah jenis kawat tembaga, bukan kabel serabut. Kabel kawat tembaga ini ada beberapa macam, diantara yang umum dipakai adalah tipe kabel NYA, NYM dan NYY. Keterangan masing-masing kabel sebagai berikut:


NYA
NYA : berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan hitam. Kabel tipe ini umum dipergunakan di perumahan karena harganya yang relatif murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang terkelupas tidak tersentuh langsung oleh orang.


NYM
NYM : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna putih atau abu-abu), ada yang berinti 2, 3 atau 4. Kabel NYM memiliki lapisan isolasi dua lapis, sehingga tingkat keamanannya lebih baik dari kabel NYA (harganya lebih mahal dari NYA). Kabel ini dapat dipergunakan dilingkungan yang kering dan basah, namun tidak boleh ditanam.


NYY
NYY : memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2, 3 atau 4.  Kabel NYY dieprgunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki lapisan isolasi yang lebih kuat dari kabel NYM (harganya lebih mahal dari NYM). Kabel NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

Nah dari sedikit keterangan diatas sekiranya dapat dijadikan acuan bagi anda apabila ingin membangun rumah baru, agar instalasi dirumah anda berada pada jalur yang benar dan tentunya anda tau sejauh mana keamanan instalasi listrik rumah anda, atau untuk lebih jelasnya lebih baik konsultasikan mengenai instalasi listrik rumah anda kepada pihak yang lebih mengerti dalam hal ini adalah PLN. Namun pertanyaannya sekarang adalah "Sudah benarkah Instalasi Listrik Dirumah Anda?"

Segitu dulu ya pengetahuan instalasi listriknya, lain waktu kita kupas tuntas deh masalah listrik rumahan tentunya dengan topik yang berbada lagi.

Belajar Memasang Instalasi Listrik Rumahan



Pentingnya peranan listrik dalam kehidupan sehari-hari dirasakan hampir oleh semua orang. Akan tetapi tidak semua orang memahami Kelistrikan secara mendalam. Padahal pemahaman akan pemasangan instalasi listrik sangat berguna agar listrik dapat digunakan seefisien dan seaman mungkin. Maka bagi masyarakat umum terutama para praktisi elektronik dan kelistrikan. Terutama anak didik di sekolah menengah kejuruan, ini bermanfaat sebagai pelengkap  pelajaran, khususnya Program Studi Teknik Listrik. Pokok bahasannya meliputi peraturan dan keselamatan kerja, peralatan bahan dan instalasi, pemasangan komponen-komponen instalasi penerangan, serta pemasangan instalasi listrik penerangan sederhana.
 
A.peraturan dan keselamatan kerja
    Dalam hal pekerjaan kita harus mematuhi peraturan dan keselamtan kerja demi kebaikan dan kelancaran pada saat bekerja.
Peraturan instalasi listrik yang pertama kali digunakan sebagai pedoman beberapa instansi yang berkaitan dengan instalasi listrik adalah AVE (Algemene Voorschriften voor Electrische Sterkstroom Instalaties) yang diterbitkan sebagai Norma N 2004 oleh Dewan Normalisasi Pemerintah Hindia Belanda. Kemudian AVE N 2004 ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan pada tahun 1964 sebagai Norma Indonesia NI6 yang kemudian dikenal sebagaiPeraturan Umum Instalasi Listrik disingkat PUIl.
B. peralatan dan bahan
    Sebelum melakukan pekerjaan terlebih dahulu kita harus mempersiapkan alat dan bahan sebagi berikut
Alat: tang,tespen,obeng,palu.
    Untuk menentukan bahan yang di butuhkan sebelumnya kita harus melihat gambar instalasi yang telah kita buat seperti gambar di bawah ini :


Maka setelah itu kita bisa menentukan bahan yang di butuhkan sebagai berikut
1.kabel nya
2.saklar seri dan tunggal
3.stopkontak
4.piting lampu
5.pipa
6.mcb
7.tedus
8.elbo
9.paku kleam
10. isolasi
Setelah bahan sudah lengkap selanjutnya kita bisa melakukan pemasangan instalasi

C. cara pemasangan instalasi
     Sebaiknya kita mulai pemasangan dari bagian terdepan yaitu di mulai dengan pemasangan arde/ground yang di tanam dalam tanah sekitar 20 cm dari permukaan tanah,selanjutnya kita pasang box mcb sebagai pengaman kemudian dilanjutakan dengan membuat saluran utama dari kotak pengaman ke titik percabangan pertama. Masukan kabel saluran utama berwarna hitam,merah,biru.Ke dalam pipa dan lebihkan sektar 40cm, kemudian atur pipa sesuai jalur yang di inginkan pakai kelam untuk merapikan pipa dan untuk tempat penyambungan gunakan tedus(kotak sambung) dimana titik cabang di letakkan.Setelah itu kita menuju pemasangan titik cabang yang menhubungkan saklar dan stopkontak sebelum pemasangan sebaiknya pipa sudah tertanam dalam tembok.setelah itu selanjutnya kita pasang titik menuju ke piting lampu.untuk penyambungan kabel jangan lupa paki isolasi yang benar.setelah pemasangan instalasi bagian atas selesai di lanjutkan pemasangan saklar,stop kontak ,piting.setelah semuanya selesai masukan api listrik dari kwh.lalu tes lampu degan menghidupkan saklar,dan tes stopkontak dengan tespen

HARAPAN, KENANGAN DAN CINTA

Hari demi hari telah berganti
kini tinggal harapan dan kenangan yang tertinggal
harapan yg selalu ku nanti nanti
harapan yg indah tuk ku jalani
tapi, . . .
Kenapa kenangan masalalu membuat harapan itu tidak ku dapatkan
akankah kenangan akan menghancurkan harapan ku yg ku inginkan slama ini
ku ingin mendapatkan cinta yg tulus
cinta dari seseorang yg bisa membuatku bahagia, nyaman berada disisinya, cinta yg tulus dari lubuk hati
cinta dari orang orang yg ada disekelilingku
cinta dari teman temanku
dan kasih sayang orang tuaku
itu harapanku sejak dulu
harapan yg begitu indah
semua kenangan yg begitu membuatku terpuruk adalah cinta
akankah cinta dan harapan ku itu bisa menyatu????

            OLEH : RIZA CHIKA

Rabu, 29 Desember 2010

LISTRIK

Listrik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Petir adalah contoh listrik alami yang paling dramatis
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik, dapat juga diartikan sebagai berikut:
  • Listrik adalah kondisi dari partikel subatomik tertentu, seperti elektron dan proton, yang menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
  • Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Bersama dengan magnetisme, listrik membentuk interaksi fundamental yang dikenal sebagai elektromagnetisme. Listrik memungkinkan terjadinya banyak fenomena fisika yang dikenal luas, seperti petir, medan listrik, dan arus listrik. Listrik digunakan dengan luas di dalam aplikasi-aplikasi industri seperti elektronik dan tenaga listrik.

Daftar isi

[sembunyikan]

Sifat-sifat listrik

Listrik memberi kenaikan terhadap 4 gaya dasar alami, dan sifatnya yang tetap dalam benda yang dapat diukur. Dalam kasus ini, frase "jumlah listrik" digunakan juga dengan frase "muatan listrik" dan juga "jumlah muatan". Ada 2 jenis muatan listrik: positif dan negatif. Melalui eksperimen, muatan-sejenis saling menolak dan muatan-lawan jenis saling menarik satu sama lain. Besarnya gaya menarik dan menolak ini ditetapkan oleh hukum Coulomb. Beberapa efek dari listrik didiskusikan dalam fenomena listrik dan elektromagnetik.
Satuan unit SI dari muatan listrik adalah coulomb, yang memiliki singkatan "C". Simbol Q digunakan dalam persamaan untuk mewakili kuantitas listrik atau muatan. Contohnya, "Q=0,5 C" berarti "kuantitas muatan listrik adalah 0,5 coulomb".
Jika listrik mengalir melalui bahan khusus, misalnya dari wolfram dan tungsten, cahaya pijar akan dipancarkan oleh logam itu. Bahan-bahan seperti itu dipakai dalam bola lampu (bulblamp atau bohlam).
Setiap kali listrik mengalir melalui bahan yang mempunyai hambatan, maka akan dilepaskan panas. Semakin besar arus listrik, maka panas yang timbul akan berlipat. Sifat ini dipakai pada elemen setrika dan kompor listrik.

Berkawan dengan listrik

Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negatif. Dengan listrik arus searah jika kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif), listrik tidak akan mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena strum). Demikian pula jika kita hanya memegang saluran negatif.
Dengan listrik arus bolak-balik, Listrik bisa juga mengalir ke bumi (atau lantai rumah). Hal ini disebabkan oleh sistem perlistrikan yang menggunakan bumi sebagai acuan tegangan netral (ground). Acuan ini, yang biasanya di pasang di dua tempat (satu di ground di tiang listrik dan satu lagi di ground di rumah). Karena itu jika kita memegang sumber listrik dan kaki kita menginjak bumi atau tangan kita menyentuh dinding, perbedaan tegangan antara kabel listrik di tangan dengan tegangan di kaki (ground), membuat listrik mengalir dari tangan ke kaki sehingga kita akan mengalami kejutan listrik ("terkena strum").
Listrik dapat disimpan, misalnya pada sebuah aki atau batere. Listrik yang kecil, misalnya yang tersimpan dalam batere, tidak akan memberi efek setrum pada tubuh. Pada aki mobil yang besar, biasanya ada sedikit efek setrum, meskipun tidak terlalu besar dan berbahaya. Listrik mengalir dari kutub positif batere/aki ke kutub negatif.
Sistem listrik yang masuk ke rumah kita, jika menggunakan sistem listrik 1 fase, biasanya terdiri atas 3 kabel:
  • Pertama adalah kabel fase yang merupakan sumber listrik bolak-balik (positif dan negatifnya berbolak-balik terus menerus). Kabel ini adalah kabel yang membawa tegangan dari pembangkit tenaga listrik (PLN misalnya); kabel ini biasanya dinamakan kabel panas (hot), dapat dibandingkan seperti kutub positif pada sistem listrik arus searah (walaupun secara fisika adalah tidak tepat).
  • Kedua adalah kabel netral. Kabel ini pada dasarnya adalah kabel acuan tegangan nol, yang biasanya disambungkan ke tanah di pembangkit tenaga listrik (di kantor PLN misalnya); dapat dibandingkan seperti kutub negatif pada sistem listrik arus searah; jadi jika listrik ingin dialirkan ke lampu misalnya, maka satu kaki lampu harus dihubungkan ke kabel fase dan kaki lampu yang lain dihubungkan ke kabel netral; jika dipegang, kabel netral biasanya tidak menimbulkan efek strum yang berbahaya, namun karena ada kemungkinan perbedaan tegangan antara acuan nol di kantor PLN dengan acuan nol di lokasi kita, ada kemungkinan si pemegang merasakan kejutan listrik. Dalam kejadian-kejadian badai listrik luar angkasa (space electrical storm) yang besar, ada kemungkinan arus akan mengalir dari acuan tanah yang satu ke acuan tanah lain yang jauh letaknya. Fenomena alami ini bisa memicu kejadian mati lampu berskala besar.
  • Ketiga adalah kabel tanah atau Ground. Kabel ini adalah acuan nol di lokasi pemakai, yang biasanya disambungkan ke tanah di rumah pemakai; kabel ini benar-benar berasal dari logam yang ditanam di tanah dekat rumah kita; kabel ini merupakan kabel pengamanan yang biasanya disambungkan ke badan (chassis) alat2 listrik di rumah untuk memastikan bahwa pemakai alat tersebut tidak akan mengalami kejutan listrik. Walaupun secara teori, acuan nol di rumah (kabel tanah ini) harus sama dengan acuan nol di kantor PLN (kabel netral), kabel tanah seharusnya tidak boleh digunakan untuk membawa arus listrik (misalnya menyambungkan lampu dari kabel fase ke kabel tanah). Tindakan ceroboh seperti ini hanya akan mengundang bahaya karena chassis alat-alat listrik di rumah tersebut mungkin akan memiliki tegangan tinggi dan akan menyebabkan kejutan listrik bagi pemakai lain. Pastikan teknisi listrik anda memasang kabel tanah di sistem listrik di rumah. Pemasang ini penting, karena merupakan syarat mutlak bagi keselamatan anda dari bahaya kejutan listrik yang bisa berakibat fatal dan juga beberapa alat-alat listrik yang sensitif tidak akan bekerja dengan baik jika ada induksi listrik yang muncul di chassisnya (misalnya karena efek arus Eddy).

Unit-unit listrik SI

 Unit-unit elektromagnetisme SI
Simbol Nama kuantitas Unit turunan
Unit dasar
I Arus ampere A A
Q Muatan listrik, Jumlah listrik coulomb C A·s
V Perbedaan potensial volt V J/C = kg·m2·s−3·A−1
R, Z Tahanan, Impedansi, Reaktansi ohm Ω V/A = kg·m2·s−3·A−2
ρ Ketahanan ohm meter Ω·m kg·m3·s−3·A−2
P Daya, Listrik watt W V·A = kg·m2·s−3
C Kapasitansi farad F C/V = kg−1·m−2·A2·s4

Elastisitas reciprocal farad F−1 V/C = kg·m2·A−2·s−4
ε Permitivitas farad per meter F/m kg−1·m−3·A2·s4
χe Susceptibilitas listrik (dimensionless) - -

Konduktansi, Admitansi, Susceptansi siemens S Ω−1 = kg−1·m−2·s3·A2
σ Konduktivitas siemens per meter S/m kg−1·m−3·s3·A2
H Medan magnet, Kekuatan medan magnet ampere per meter A/m A·m−1
Φm Flux magnet weber Wb V·s = kg·m2·s−2·A−1
B Kepadatan medan magnet, Induksi magnet, Kekuatan medan magnet tesla T Wb/m2 = kg·s−2·A−1

Reluktansi ampere-turns per weber A/Wb kg−1·m−2·s2·A2
L Induktansi henry H Wb/A = V·s/A = kg·m2·s−2·A−2
μ Permeabilitas henry per meter H/m kg·m·s−2·A−2
χm Susceptibilitas magnet (dimensionless) - -

Selasa, 28 Desember 2010

GERBANG LOGIKA

A. Pengertian

Gerbang logika adalah komponen yang bekerja dengan bilangan "1" dan "0".
"1" memiliki makna hidup atau menyala secara listrik = 2,4 V – 5 V.
"0" memiliki makna mati atau padam secara listrik = 0 V – 0,8 V.
B. Macam-Macam Gerbang Logika

1. Gerbang NOT (Inverter)

Gerbang NOT merupakan suatu gerbang logika dan disebut juga gerbang pembalik. Maksudnya saat kita beri tegangan tinggi (1) maka outputnya akan berharga "0". Dan saat kita berikan tegangan rendah (0) maka outputnya akan berharga "1". Gerbang Not memakai IC SN 7404.

Table Kebenaran :

In
A
Out
B
0
1
1
0

Kesimpulan :

" Jika Inputnya '1' maka outputnya '0' (padam). Sedangkan jika Inputnya '0' maka outpunya '1'(nyala)."
2. Gerbang AND

Gerbang AND merupakan sebuah gerbang logika yang memihak pada bilangan 0, karena apabila terdapat salah satu atau kedua bilangannya 0 maka hasilnya akan 0 (padam). Gerbang And memiliki 2 buah input atau lebih, sedangkan outputnya hanya satu. Pada gerbang AND menggunakan IC SN 7408.

Tabel Kebenaran :

In
Out
A
B
Z
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
1

Sifatnya Z = A . B
Kesimpulan :

" Jika salah satu inputnya berharga '0' maka outpunya juga '0' (padam). Dan jika kedua Inputnya berharga '1' maka outputnya juga berharga '1' (nyala)".

3. Gerbang OR

Gerbang OR merupakan gerbang logika yang memihak pada bilangan 1. Karena saat salah satu atau kedua bilangannya 1 maka hasilnya akan bernilai 1 (Nyala), sedangkan jika keduanya bernilai 0 maka hasilnya akan bernilai 0 (padam). Gerbang OR memiliki 2 buah atau lebih input dan 1 output Untuk membuat gerbang OR kita memakai IC SN 7432.

Tabel Kebenaran :

In
Out
A
B
Z
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1

Sifatnya Z = A + B
Kesimpulan :

" Jika salah satu inputnya berharga '1' maka outputnya akan berharga '1' (nyala). Dan jika kedua inputnya berharga '0' maka outputnya juga '0' (padam)."

4. Gerbang NAND

Gerbang logika NAND merupakan kebalikan dari gerbang AND. Akan bernilai 1 (nyala) ketika kedua inputnya 0. Gerbang ini memiliki 2 buah input atau lebih dan satu buah output. Untuk membuat gerbang NAND kita menggunakan IC SN 7400.
Tabel Kebenaran :
In
Out
A
B
Z
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0

Sifatnya Z = A . B

Kesimpulan :

" Jika salah satu inputnya berharga '1' maka outputnya akan berharga '0' (padam). Dan jika kedua inputnya berharga '0' maka outputnya akan berharga '1' (nyala)."
5. Gerbang NOR

Gerbang NOR merupakan kebalikan dari gerbang logika OR. Akan bernilai 1 ketika kedua inputnya bernilai 0. Gerbang NOR menggunakan IC SN 7402.

Tabel Kebenaran :

In
Out
A
B
Z
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
0

Kesimpulan :

" Jika salah satu inputnya berharga '1' maka outputnya akan berharga '0' (padam). Sedangkan jika kedua inputnya berharga '0' maka outputnya akan berharga '1' (nyala)".

6. Gerbang EXCLUSIVE – OR

Gerbang XOR merupakan singkatan dari kata Exclusive-OR. Gerbang X-OR akan bernilai 1 (nyala) jika salah satu inputnya bernilai 1. Menggunakan IC SN 7486.

Tabel Kebenaran :

In
Out
A
B
Z
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0

Kesimpulan :

" Jika kedua inputnya Berharga sama maka outputnya akan berharga '0' (padam). Sedangkan jika kedua inputnya berlainan maka outputnya akan berharga '1' (nyala)".
7. Gerbang EXCLUSIVE – NOR

Gerbang X-NOR atau Exclusive NOR ini mungkin tidak terlalu sering terdengar, namun aplikasinya cukup lumayan penting juga.Gerbang logika X-NOR memiliki kerja kebalikan dari X-OR. IC TTL 74266.

Tabel Kebenaran :

In
Out
A
B
Z
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
Kesimpulan :

" Jika kedua Inputnya berharga sama maka outputnya akan berharga '1' (nyala). Sedangkan jika kedua inputnya berlainan maka outputnya akan berharga '0' maka outputnya akan berharga '0' (padam)".

Keselamatan Kerja


Keselamatan adalah prioritas utama pada setiap pekerjaan. Kecelakaan listrik dapat menyebabkan luka yang serius bahkan kematian. Kecelakaan listrik terjadi akibat kebocoran, atau kurangnya pengertian tentang listrik. Makalah ini dirancang untuk meningkatkan kesiapan terhadap bahaya sumber listrik dan bahaya potensial yang mungkin muncul pada pekerja atau pada fasilitas pelatihan.
Sengatan kejutan listrik
Terkena sengatan listrik terjadi karena seseorang menjadi bagian dari rangkaian listrik. Tiga factor listrik yang terlibat dalam kecelakaan listrik adalah tahanan, tegangan, dan arus.
  • Tahanan Listrik (R) adalah kebalikan dari aliran atau arus pada rangkaian dan diukur dalam satuan ohm. Makin rendah tahanan badan makin besar potensi kecelakaan terkena sengatan listrik.
    Kondisi kulit atau daerah dan tahanannya.
Kondisi kulit atau daerah
Nilai tahanan
Kulit kering
Kulit Basah
Tubuh bagian dalam-tangan sampai kaki
Telinga ke telinga
100.000 sampai 600.000 ohm
1.000 ohm
400 sampai 600 ohm
Kira-kira 100 ohm

  • Voltase (V) adalah tekanan yang menyebabkan aliran arus listrik pada rangkaian dan diukur dalam satuan volt (V). Besarnya tegangan berbahaya bervariasi untuk tiap-tiap individu tergantung pada kondisi tahanan tubuh dan kondisi jantung. Biasanya tegangan di atas 30 V dianggap berbahaya.
  • Arus listrik (I) adalah banyaknya aliran elektron pada suatu rangkaian dan diukur dalam satuan Ampere (A). Banyaknya arus yang mengalir tergantung pada tegangan dan tahanannya.
    Batasan-batasan arus dan pengaruhnya terhadap manusia
No.
Besar Arus
Pengaruh terhadap tubuh manusia
1.
0 – 0.9 mA
Belum dirasakan apa-apa dan tidak menimbulkan reaksi
2.
0,9 – 1,2 mA
Terasa adanya arus, tapi tidak menimbulkan kejang
3.
1,2 – 1,6 mA
Mulai terasa seakan ada yang merayap di dalam tangan
4.
1,6 – 6,0 mA
Tangan sampai siku kesemutan
5.
6,0 – 8,0 mA
Tangan mulai kaku, rasa kesemutan bertambah
6.
13,0 – 15,0 mA
Rasa sakit tidak tertahankan, penghantar masih bisa dilepas
7.
15,0 – 20,0 mA
Otot tidak sanggung lagi melepaskan penghantar
8.
20,0 – 50,0 mA
Dapat mengakibatkan kerusakan pada tubuh manusia
9
50,0 – 100,0 mA
Dapat menyebabkan kematian

Selain ketiga factor diatas, waktu merupakan hal yang harus diperhatikan. Arus yang besar dan waktu yang singkat dapat menyebabkan kematian. Sebaliknya, arus yang kecil ( >5 mA) dalam waktu yang panjang juga akan menyebabkan kematian.
Keselamatan di tempat kerja
Keselamatan merupakan factor yang semakin penting pada lingkungan kerja. Industri listrik khususnya, menempatkan keselamatan sebagai prioritas yang tidak dapat ditawar sebab merupakan sifat dasar yang membahayakan untuk kelangsungan bisnis. Keamanan pelaksanaan kerja sangat tergantung pada semua personal pabrik dan sikap berhati-hati terhadap setiap potensi bahaya.
Data statistic menunjukkan bahwa 98% dari semua kecelakaan dapat dihindari. Penyebab utama kecelakaan diakibatkan kesalahan manusia sebesar 88 % dan kegagalan bahan sekitar 10 %. Pada tahun 1970, kongres pemerintah USA membentuk badan peraturan yang disebut Keselamatan Pekerja dan Administrasi Kesehatan (The Occupational Safety and Health Administration = OSHA). OSHA membuat patokan-patokan yang mengatur keselamatan kerja pada perusahaan pabrik.
Warna-warna yang telah disyahkan OSHA untuk memberikan tanda peringatan bahaya tertentu :
  • Merah, digunakan untuk menandai :
    Alat perlengkapan perlindungan bahaya kebakaran.
    Tabung yang dapat dibawa-bawa yang berisi cairan yang mudah terbakar.
    Tombol dan saklar stop untuk keadaan darurat.
  • Kuning, digunakan untuk menandai :
    Perhatian dan bahaya fisik.
    Tabung bekas buang untuk bahan yang mudah meledak dan terbakar.
    Perhatian terhadap starting.
    Titik starting atau sumber daya mesin.
  • Orange, digunakan untuk menandai :
    Bagian yang berbahaya dari mesin.
    Pengaman tombol starter.
    Pemotong dan jepitan daya.
  • Ungu, digunakan untuk menandai :
    Bahaya radiasi.
  • Hijau, digunakan untuk menandai :
    Pengaman.
    Lokasi perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Perlengkapan dan peralatan keselamatan kerja

1. pakaian kerja.
2. sabuk pengaman (safety belt).
3. topi/helm pengaman (safety helmet)
4. sepatu kerja.
5. alat penutup telinga.
6. sarung tangan.
7. kaca mata.
8. masker hidung.
9. alat bantu pernafasan (breathing apparatus).
10.penutup dada untuk las listrik.
11.jas hujan.
12.dan lain sebagainya
Pentanahan
Listrik adalah aliran elektron. Aliran arus listrik adalah seperti aliran air dari gunung ke lautan. Air selalu mencoba untuk mencari jalan ke lautan. Listrik selalu mencoba mencari jalan ke tanah. Rute yang diambil listrik disebut lintasannya ke tanah. Jika anda adalah bagian dari lintasan listrik ke tanah, listrik dapat mengalir memalui anda. Ini dapat menjadi kebakaran serius atau dapat membahayakan anda. Jika anda menyentuh kawat listrik yang beraliran sambil berdiri pada tanah, atau pada sesuatu yang bersinggungan dengan tanah maka anda akan menjadi bagian dari lintasan listrik ke tanah.
Pentanahan berkaitan dengan hubungan dari bagian-bagian instalasi pengawatan ke bumi (a common earth connection). Pada umumnya pentanahan bertujuan untuk melawan dua bahaya: kebakaran dan sengatan listrik. Bahaya kebakaran terjadi apabila ada kebocoran arus dari penghantar atau sambungan beraliran yang rusak. Bahaya sengatan listrik biasanya timbul ketika ada sedikit atau tidak ada arus yang bocor, karena tengangan yang menimbulkan arus muncul.
Suatu sistem pentanahan yang baik, apabila terjadi suatu kesalahan hubungan langsung menghasilkan hentakan arus yang tinggi. Arus ini memutuskan sakering atau melepaskan kait pemutus rangkaian sehingga terjadi rangkaian terbuka seketika.
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan adalah perawatan seketika atau sementara yang diberikan kepada korban luka dan kesakitan. Tujuannya adalah untuk mempertahankan hidup dan mencengah kondisi yang makin memburuk.
  1. Pendarah
Untuk menghentikan pendarahan gunakan tekanan langsung pada luka dengan menggunakan bantalan atau tangan anda. Angkatlah lengan kaki atau tangan yang terkena di atas kedudukan jantung.
  1. Luka bakar
Untuk tingkat awal atau permulaan tingkat kedua, celupkan daerah yang terkena luka pada air dingin atau gunakan bungkusan dingin untuk mengilangkan rasa sakit. Jangan memecahkan bagian yang melepuh. Untuk luka tingkat kedua daerah bagian melepuh terbuka dan semua luka tingkat ketiga, tidak boleh menggunakan air atau kotak dingin karena dapat meningkatkan kemungkinan sengatan dan infeksi.
  1. Sengatan listrik
Untuk perawatan sengatan listrik pertama matikan sumber daya, gunakan tongkat atau papan kering untuk menyingkirkan kontak listrik dari korban. Jangan menyentuh korban sampai sudah dipisahkan dari arus. Gunakan prosedur pertolongan pertama. Lakukan pernafasan buatan jika korban tidak bernafas. Pernafasan buatan motode dari mulut ke mult pada dasarnya sebagai berikut :
  1. Tempatkan korban pada posisi telentang, dan putar kepala serta bersihkan daerah kerongkongan.
  2. Miringkan ke belakang bagian belakang kepala korban untuk membuka aliran udara.
  3. Angkat dagu korban keatas supaya lidah tidak menghalangi aliran udara.
  4. Pencet lubang hidung korban sehingga tertutup untuk mencegah kebocoran udara ketika meniup.
  5. Tempelkan mulut Anda pada mulut korban.
  6. Hembus mulut korban sampai Anda melihat kenaikan dada.
  7. Lepaskan mulut ada untuk membiarkan pengeluaran udara.
  8. Ulangi 20 kali permenit amati untuk melihat naik turunnya dada sampai pernafasan alami mulai.
Pencengahan kebakaran
Pencengahan kebakaran adalah bagian penting dari setiap program keselamatan kerja. Kesempatan terjadinya dapat dikurangi dengan pemeliharaan yang baik. Anda harus tahu lokasi pemadam kebakaran dan bagaimana menggunakannya.
Undang-undang dan standar listrik
Dua lembaga yang bertanggung jawab untuk keselamatan kerja adalah National Fire Protection Association yang mendukung National Electrical Code (NEC), dan National Board Underwrites yang membentuk Underwrite's Laboratories.
NEC adalah sekumpulan prosedur, yang memimalkan kecelakaan akibat sengatan listrik, kebakaran, dan ledakan yang disebabkan oleh instalasi listrik. NEC berfungsi sebagai basis yang melaluinya pemerintah setempat berwenang membuat peraturan yang berkait dengan perlidungan keselamatan hidup para pekerja yang bekerja dengan atau menggunakan peralatan listrik. NEC merupakan peraturan, dikembangkan selama bertahun-tahun, yang dibangun untuk memberikan instalasi yang aman selama bertahun-tahun, yang dibangun untuk memberikan instalasi listrik yang aman dan praktis.
Produk–produk listrik pada umumnya harus melewati uji standarisasi untuk keamanan pemakaian. Salah satu organisasi yan terkenal adalah Underwrites Laboratories, yang ditunjukkan dengan symbol UL. Tujuan Underwrites Laboratories adalah untuk membangun, memelihara, dan mengoperasikan laboratorium untuk pemeriksaan bahan-bahan, alat produk, perlengkapan, konstruksi metode, dan system dengan mempertimbangkan bahaya yang mempengaruhi hidup dan property.

PANDUAN INSTALASI LISTRIK


Listrik perlengkapan listrik sangat vital bagi kehidupan di dalam rumah. Hampir semua perlengkapan rumah tangga dan hiburan, bergantung padanya. Untuk itu jaringan dan perlengkapan listrik mesti di pelihara dan dilindungi. Bila tidak, kehidupan kita akan terganggu, termasuk berisiko kebakaran.

Untuk itu Pemilik rumah harus dapat memastikan instalasi dan perlengkapan listrik telah terpasang dengan tepat, benar dan aman. Gunakan material instalasi listrik yang terjamin kualitas dan keamanannya serta sesuai kapasitasnya.
Dalam penyambungan arus listrik -ke rumah, kabel yang terpasang di tiang Jaringan Tegangan Rendah (JTR), kabel Sambungan Rumah (SR) sampai ke Alat Pembatas dan Pengukur (APP - terdiri dari KWH Meter dan MCB atau Mini Circulate Breaker) adalah aset milik PLN. Sedangkan rangkaian kabel yang terpasang sebagai instalasi listrik rumah adalah milik pelanggan atau pemilik rumah.

Lakukanlah pemeriksaan rutin 1 setahun sekali untuk memastikan apakah instalasi  dan perlengkapan listrik masih layak dan aman, atau perlu direhabilitasi. Jangan sampai lewat dari lima tahun. Lewat dua tahun saja harus segera direhabilitasi demi keselamatan rumah dan seisinya. Kemudian peralatan rumah tangga elektronik yang kita gunakan, harus sesuai dengan daya tersambung, serta kapasitas dan kemampuan kabel instalasi listrik terpasang. Jangan melebihi kapasitas instalasi terpasang, karena akan membahayakan instalasi.

Lalu pasanglah piranti yang mampu memutus hubungan arus listrik bila terjadi kebocoran arus listrik atau ada orang yang tersengat listrik. Kebanyakan piranti ini dipasang di kamar mandi, dapur, garasi atau tempat mesin cuci, yang umumnya berisiko berlantai basah. Piranti untuk itu adalah ELCB (earthleakage circuit breakei) yang kini banyak digantikan dengan GR (ground fault interrupted atau RCD (residual-current device).

Selain itu, pemasangan instalasi dan perlengkapan listrik di rumah baru sebaiknya menggunakan sistem tiga kabel, agar barang elektronik memiliki pembumian atau grounding. Kita dapat menghindari risiko tersengat arus listrik bila menyentuh barang elektronik yang sedang menyala.

Senin, 27 Desember 2010

TEORI DASAR LISTRIK

1. Arus Listrik

adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.



Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.

“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”
Formula arus listrik adalah:

I = Q/t (ampere)

Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik

2. Kuat Arus Listrik

Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.

Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.

Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:

Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I

Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.

“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”

“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”
3. Rapat Arus

Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.



Gambar 2. Kerapatan arus listrik.

Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).

Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).



Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.

Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:

J = I/A
I = J x A
A = I/J

Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]


4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.

Tahanan didefinisikan sebagai berikut :

“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C"

Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.

Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

R = 1/G
G = 1/R

Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]



Gambar 3. Resistansi Konduktor

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.

“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :

R = ρ x l/q

Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]

faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"


5. potensial atau Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah Volt.

“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W/Q [volt]

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb


RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban



Gambar 4. Rangkaian Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.

1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”
2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

I = V/R
V = R x I
R = V/I

Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R

3. HUKUM KIRCHOFF

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).



Gambar 5. loop arus“ KIRChOFF “

Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5